tired?

seketika aku menghentikan semua aktifitasku. aku terdiam sejenak. semua yang aku lihat, semua yang aku dengar, dan semua yang aku rasakan seketika muncul dalam otakku dalam waktu bersamaan. rasanya seperti sedang dipukuli oleh perasaan bersalah, sakit hati, dan kecewa. mataku panas, hatiku panas, pikiranku, entah lah mungkin saat ini aku sedang berada di dalam inti bumi bagian dalam yang dalamnya 2500 km di bawah permukaan bumi dengan suhu 4500 derajat celcius. aku tidak tau aku ini sedang merasakan apa. aku marah? mungkin. aku kecewa? mungkin. aku sedih? mungkin saja. tapi yang aku tau saat ini, aku merasa ingin menghilang sejenak dari kehidupan ini. aku lelah, mungkin. tapi setelah aku merenungkan beberapa hal, aku menyadari bahwa ternyata aku merasa sendirian. aku punya banyak orang di sekitarku, keluarga, teman-teman, orang spesial, bahkan aku sering berada di tengah keramaian, tapi aku sering merasa kesepian. aku bisa tertawa, bahagia, tapi aku menyadari bahwa itu semua hanya topeng. topeng untuk menunjukkan ke orang banyak bahwa aku baik-baik saja.
aku merasa aku sedang berjalan sendirian, berjuang sendirian, dan aku hanya bisa menangis sendirian. aku sering berpikir 'untuk apa kita berjuang untuk orang lain ketika orang tersebut tidak memperjuangkan kita? bahkan peduli pun tidak'. tapi nyatanya, aku lakukan itu. aku berjuang untuknya. it's really hard to decide when you're too tired to hold on, but you're too in love to let go. setelah aku teliti lebih dalam, aku tidak menemukan kata menyerah dalam kamusku. selelah apapun aku untuk berjalan sendirian, aku tetap berjalan. bahkan terkadang ketika aku tidak tau arah, ketika aku bertemu jalan buntu, aku tetap saja berjalan, dan aku sendirian. tidak ada yang membantuku ketika aku jatuh, tidak ada yang menggedongku ketika aku lelah, dan tidak ada yang menyemangatiku ketika aku hampir putus asa. begitu banyak orang yang sudah mengatakan padaku, begitu banyak orang yang telah memperingatkanku, tapi aku tetap saja terus berjalan. lalu kenapa aku harus terus berjalan? karena di setiap perjalananku, aku selalu menemukan hal itu. hal yang sering disebut orang sebagai kebahagiaan. kebahagiaan yang aku dapat terkadang sangat berbeda 180 derajat dengan kebahagiaan yang diperoleh orang lain. terkadang mereka hanya menertawakanku dan berkata 'itu yang kamu sebut kebahagiaan? itu menyakitkan tau. kenapa bisa kamu sebut itu dengan kebahagiaan?' aku hanya tersenyum dan meyakinkan mereka bahwa aku bahagia, dengan caraku sendiri. memang benar kan, orang akan memperoleh kebahagiaan dengan caranya sendiri. dan inilah caraku. terkadang aku menyadari bahwa segala sesuatu yang aku lakukan hanyalah semakin membuatku terpuruk, membuatku terlihat menyedihkan di mata orang lain, dan membuat diriku semakin merasa tidak berguna. tapi aku menyadari satu hal bahwa inilah yang semakin menguatkanku. ini yang membuatku belajar menghargai. menghargai perasaanku sendiri. terkadang, aku sangat amat ingin menukar hati dan pikiranku kepada orang lain. supaya orang itu tau dan mengerti apa rasanya jadi diriku. aku seharusnya merasakan hal itu dan aku seharusnya pantas mendapatkan dan sampai di tujuanku. ah baiklah, aku sepertinya mulai melantur kemana-mana. aku masih bersyukur saat ini kalau aku masih bertahan, kalau aku masih berjuang, dan mereka melihat perjuanganku. aku tidak akan banyak berharap lagi, aku hanya akan melakukan apa yang memang harus dan pantas aku lakukan. yaitu berjuang. terimakasih sudah sekuat ini, terimakasih sudah bertahan sejauh ini, hati, pikiran, dan fisikku..

Guess it's true what they say about love, it's blind.

Comments

Popular Posts