Things that Make Me Happy

Selamat hari baru! Pagi hari ini, saya sudah sampai di kantor jam 7 lewat 15 menit. Wow pagi sekali. Kantor masih sangat sepi, belum banyak rekan kerja di ruangan saya yang hadir. Maklum, ini hari Senin dan karena saya berangkat ke kantor nebeng siapa saja yang bisa saya tebengin, alhasil beginilah jadinya. Lumayan saya punya waktu 30 menit untuk menulis. 

Pagi ini, saya sedang memulai niat baru dalam rangka untuk menjadi pribadi yang lebih baik versi saya. Akibat rasanya kok hidup begini-begini saja, kejenuhan bekerja, hidup yang terasa kosong, akhirnya memaksa saya untuk memulai melakukan sesuatu untuk menyelamatkan hari-hari saya. Salah satunya mungkin dengan mencoba jujur dengan apapun yang saya rasakan dan mencoba menuliskannya di sebuah sarana yang mungkin saja bisa membuat saya merasa lebih baik dari hari ke hari. 

Saya iseng mencari topik apa ya yang akan saya tulis. Tapi sepertinya saya belum mau membahas hal-hal yang berat dan mungkin ya seperti tulisan-tulisan saya sebelumnya, blog ini nyatanya berisi curahan hati saya (yang kebanyakan galau) atau tulisan-tulisan random tentang hari-hari saya. 

Saya akan mulai dengan menulis hal-hal yang membuat saya merasa happy. Setiap orang saya rasa pasti merasakan perasaan ini, minimal sekali dalam hidupnya. Emosi yang sangat menyenangkan ini memang pasti akan ditunggu-tunggu setiap orang dan secara tidak sadar, setiap harinya pasti akan ada satu momen orang merasa happy, even di satu hari yang sangat buruk. 

Kalau di runut ke belakang, sepertinya tidak akan cukup waktu untuk bisa menjabarkan bagaimana sebuah perasaan senang bisa berpengaruh sangat besar untuk kehidupan saya. Sesimple sebuah pesan dari teman di pagi hari atau senyuman ibu saat kita keluar kamar. Nyatanya hal-hal kecil seperti itu begitu mudahnya membangun perasaan senang dalam diri kita. 

Buat saya, perasaan happy bisa terjadi karena 2 hal dasar. Kesenangan selalu bisa timbul karena kita telah mencapai titik tertentu. Titik itu adalah pencapaian yang memang kita sudah nanti-nantikan, entah itu karena sesuatu yang bersifat duniawi ataupun rohani. Contohnya kesenangan yang terjadi karena kita berhasil membeli suatu barang yang memang sudah lama kita idam-idamkan. Kita menabung dan menahan diri untuk menjajakan uang yang kita miliki demi sebuah barang yang sudah lama kita incar. Atau tentu saja kesenangan yang kita peroleh karena akhirnya kita bertemu dengan sahabat lama yang sudah lama sekali tidak bisa kita temui karena pandemi. Dua hal tersebut sepertinya definisi kesenangan yang mudah dan tidak muluk-muluk dari saya. 

Kesenangan, kebahagiaan, nyatanya memang jadi bagian dari emosi dan perasaan kita sebagai manusia yang tidak bisa kita lupakan atau lewatkan begitu saja. Mereka bisa membuat dirimu merasa lebih baik, merasa lebih semangat dan termotivasi untuk menjalani hari-hari. Salah satu hal yang bisa membuat saya merasa senang adalah ketika saya bisa melakukan hobi dan kesenangan saya. Selalu ada kepuasan tersendiri ketika saya bisa mengalahkan segala rasa kemalasan untuk sekedar melakukan hobi saya, yaitu membaca dan menulis. Saya senang sekali membaca, apapun. Buku, berita, artikel. Tapi nyatanya terkadang rasa malas terlalu mudah merobohkan motivasi untuk melakukan kesenangan saya ini. Senang tapi kok malas? Ya nyatanya memang begitu. Ketika sudah penat akan pekerjaan, saya butuh sesuatu untuk bisa mengembalikan mood saya. Tapi ternyata godaan untuk main ponsel, main media sosial terlalu besar untuk saya. Ya walaupun di media sosial pun saya masih bisa membaca hal-hal yang penting dan bermanfaat, tapi sepertinya godaan untuk membuka instagram dan menengok kehidupan orang lain jadi sangat menggiurkan dan tentu merobohkan semangat saya untuk membaca hal-hal lain yang lebih penting. 

Menulis pun sama. Sudah puluhan draft yang saya tulis di blog ini. Tapi nyatanya banyak yang belum saya publish, entah karena belum selesai atau ya memang saya biarkan menggantung saja tanpa akhir karena kemalasan saya. Untuk dua hal ini. Akhirnya saya memutuskan untuk sedikit memaksakan diri melakukannya. Saya menyisihkan 30-60 menit dalam sehari untuk membaca buku. Ya, buku. Kembali ke buku secara fisik. Di tengah sudah ramainya e-book, saya memutuskan untuk membeli buku fisik. Karena saya tidak terdistraksi dengan pesan dari teman atau godaan main instagram. Sudah 2 minggu ini saya kembali ke kebiasaan saya untuk membaca buku sebelum tidur. Dan mulai hari ini, saya juga memulai kebiasaan untuk menulis. Menulis apa saja. Di buku, di notes ponsel, atau ya ketika sedang tidak ada pekerjaan dan membuka laptop, saya akan menulis di blog ini. Apa saja yang terlintas. 

Sepertinya tidak hanya 2 hal itu yang bisa membuat senang. Tentu ada banyak sekali. Tapi 2 hal itu yang sedang menjadi fokus saya di hari-hari ini. Saya sedang mendisiplinkan dua hal itu supaya nantinya bisa menjadi hal yang baik untuk saya kedepannya. Saya sedang bergulat dengan kesehatan mental yang saya rasakan sendiri dan saya rasa sebenarnya saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk menjaga kesehatan mental itu. Sederhana, tapi semoga saja jadi awal yang baik di tengah maraknya mental health issue yang makin ramai di tengah pandemi ini. Semoga dua hal baik itu akan selalu membawa kebahagiaan untuk saya dan siapapun yang juga tengah berjuang dalam hari-hari ini. 

Ingatkan saya akhir tahun ini untuk sekedar bercerita buku apa saja yang saya baca tahun ini ya! Sejauh ini sih baru 2 buku yang selesai saya baca, semoga segera menyusul buku-buku lainnya. 

Happy monday everyone!💓

Comments

Popular Posts