Sabar Menanti Waktu Tuhan
Halo
Malem ini, masih dalam suasana baper karena ya you-know-why, gue mau bercerita sedikit pengalaman iman
Cie iman
Etapi ini serius
Jadi,
Malem ini gue abs misa novena
Iya jadi di barto ada misa novena gitu setiap jumat
Kebetulan gue pelayanan
Dalam keadaan otw ke gereja masih mewek-mewek mau gamau tetep harus berangkat karena ya emg udah janji mau tugas
Akhirnya yaudah misa
Lalu sampailah pada khotbahnya
Romo memulai dengan sebuah cerita
"Ada seorang penjaga gerbang gereja. Setiap hari ia selalu memulai pekerjaannya dengan berdoa di depan salib Yesus. Dia selalu berdoa dan menyerahkan setiap pekerjaannya pada salib Yesus.
Sampai suatu hari, ia berdoa di depan salib Yesus, 'Yesus, bolehkah aku merasakan menjadi Engkau? Aku ingin menggantikanmu berada di salib itu. Aku sangat ingin merasakan hatiMu. Aku ingin tahu bagaimana rasanya mendengarkan setiap doa orang-orang yang datang kepadaMu.'
Lalu Yesus diam sejenak dan tiba-tiba menjawab, 'Baiklah. Kau boleh menggantikanku di salib ini. Tetapi ada satu syarat yang harus kau lakukan jika kau ingin berada di salibku ini. Kau tidak boleh berbicara kepada siapapun selama kau berada di salib ini.'
Penjaga gerbang gereja itu pun menyetujuinya dan dengan ajaib, Yesus turun dari salibNya (oke ini agak menyeramkan, tapi baca dulu aja, namanya juga cerita hehe) dan penjaga gerbang gereja itu sudah berada di salib Yesus. Yesus lalu meninggalkannya.
Beberapa saat kemudian, datanglah seorang dengan pakaian necis dan rapi. Ia adalah orang yang kaya. Si orang kaya ini lalu berlutut dan berdoa di depan salib. Isi doanya sangat sederhana, ia mengucap syukur atas kesuksesan, kekayaan, dan rejeki yang ia peroleh. Setelah selesai berdoa, ia segera pergi dari gereja. Tetapi ia tidak sengaja meninggalkan kantong berisi emas di tempat ia berdoa tadi.
Penjaga gerbang gereja yang ada disalib tadi ingin mengingatkan si orang kaya bahwa kantong emasnya tertinggal, namun ia teringat akan pesan Yesus supaya tidak berbicara sepatah katapun. Maka ia membiarkan kantong emas itu tertinggal di gereja.
Beberapa saat kemudian, datang seorang yang lusuh dan berpakaian compang-camping. Ya, dia adalah si miskin. Ia datang dan berlutut berdoa di depan salib. Doanya tentu saja memohon rejeki karena hari ini keluarganya tidak bisa makan. Setelah selesai berdoa, ia melihat kantong berisi emas milik si orang kaya. Ia langsung mengambil kantong itu dan berterimakasih kepada Tuhan karena doanya dikabulkan dengan sangat cepat.
Penjaga gerbang gereja yang ada disalib tadi kaget melihat kejadian itu. Ia ingin mencegah si miskin membawa kantong emas milik si kaya, namun ia kembali teringat pada pesan Yesus supaya tidak berbicara sepatah kata pun. Maka ia membiarkan kantong emas itu dibawa oleh si miskin keluar dari gereja.
Beberapa saat kemudian, datanglah seorang pemuda yang gagah dan terlihat sangat sehat. Ia datang dan berlutut di depan salib. Ia berdoa mengucap syukur karena hari ini baru saja mendapat pekerjaan di sebuah kapal.
Setelah selesai berdoa, tiba-tiba datanglah si orang kaya dan segera menghampiri pemuda tersebut. Si kaya tidak melihat kantong emasnya yang tertinggal di kursi. Tanpa bertanya, si orang kaya langsung menuduh bahwa si pemudalah yang mengambil kantong emasnya. Orang kaya itu lalu marah dan mencekik pemuda tersebut.
Penjaga gerbang gereja yang ada di salib tadi akhirnya geram. Ia melihat semua yang telah terjadi. Bahwa pemuda itu tidak mengambil kantong emas milik si orang kaya. Ia sudah tidak tahan lagi. Akhirnya ia pun berbicara dan berusaha melerai pemuda dan orang kaya itu (ini juga serem banget tiba-tiba ada suara dari salib). Ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya pemuda dan orang kaya itu berhenti bertengkar. Orang kaya itu lalu pergi untuk mencari si orang miskin yang telah mengambil kantong emasnya dan pemuda itu pun segera pergi karena kapalnya sebentar lagi akan berlayar.
Tiba-tiba Yesus datang dan bertanya kepada penjaga gerbang gereja itu, 'Mengapa kamu melanggar perkataanku? Mengapa kamu berbicara?'
Lalu si penjaga itu menjawab, 'Maafkan aku, Tuhan. Aku tidak tega melihat si pemuda itu dicekik oleh si orang kaya. Aku melihat segalanya. Aku mendengar setiap doa mereka. Dan aku tidak ingin terjadi pertengkaran disini.'
Lalu Yesus berkata, 'Kawanku, aku mengerti maksud baikmu. Tetapi ketahuilah, segala sesuatu telah diatur sedemikian rupa supaya menjadi baik adanya. Kau tahu, si orang kaya itu adalah orang yang hidupnya setiap saat berfoya-foya, menghabiskan uang dan kekayaannya untuk bersenang-senang. Ia memang selalu datang bersyukur, tetapi tidak sedikitpun rejeki yang ia punya, ia berikan untuk gereja. Dan pemuda itu, jikalau kau tadi tetap diam dan tidak berkata sepatah kata pun untuk melerai mereka, mungkin saat ini pemuda itu masih hidup. Kapal tempat ia bekerja telah tenggelam. Andai saja ia masih bertengkar dengan si orang kaya, mungkin ia akan terlambat dan tidak akan naik kapal naas itu.'
Penjaga itu terdiam sejenak. Ia lalu menangis dan menyadari bahwa segala sesuatu terjadi karena ada alasan dan tujuannya."
Hahhahahahhahah
Gila bung
Gue menahan meneteskan air mata waktu denger khotbah itu
Sekarang gue percaya
Mungkin kemarin gue menangis
Gue selalu mempertanyakan sama Tuhan
"Tuhan kenapa vian ga diterima? Sebodoh itukah sampe satu kursi dari 99ribu kursi yang ada pun vian ga dapet?"
Gue selalu bertanya "kenapa"
Kenapa gue begini kenapa gue begitu
Kenapa gue 2x ditolak sama perguruan tinggi negri yang jadi cita-cita gue dari SMP
Dan Tuhan hari ini memberi gue jawaban dari semua pertanyaan "kenapa" itu
Tuhan mungkin sedang diam
Setiap hari gue doa, misa, novena
Dan Tuhan masih tetap diam
Mungkin Tuhan saat ini sedang duduk-duduk santai sambil bilang "dah tenang aja nak, nangis aja dulu, puas-puasin, sampe nanti aku kasi yang bikin seneng ya" (semoga ini beneran ya hehe)
Gue kemaren marah, kesel, gue berambisi gue harus lebih sukses dari mereka-mereka yang masuk FTSL ITB
Ya, bener juga
Setiap kegagalan ini ternyata bikin gue makin kuat
Segala sesuatu ternyata terjadi karena emang udah diatur seperti itu
Sakit sih, banget
Yaampun rasanya hampa banget hidup gue
Melihat grup les semuanya isinya :
"Yaampun gue ketrima guys"
"Yaampun gua FKUI nih alhamdulilah"
"Ih kita ketemu lagi di FTI ITB"
Melihat anak-anak mulai sibuk isi form kesehatan lah, nyari kosan, pamer-pamer isi grup angkatan
Yaampun, it's hurt
Tapi ya mungkin ini stepnya
Mungkin ini prosesnya
Kalo aja penjaga itu tetap diam, mungkin pemuda itu ga akan tenggelam bersama kapal
Kalo aja penjaga itu tetap diam, mungkin aja si orang miskin sekarang bisa makan kenyang sama keluarganya
Kalo aja penjaga itu tetap diam, mungkin aja si orang kaya bakal mikir "oh ya berarti aku harus lebih banyak beramal sama gereja supaya rejekiku ga hilang" dan dia akan berubah jadi orang yang lebih baik
Dan gue juga sama
Waktu Tuhan pasti tepat
Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
Katanya sih kalo bersabar lebih banyak lagi, Tuhan akan bukakan pintu yang membawa kita menuju kebahagiaan
Huf
Jadi begitulah pengalaman iman gue hari ini
Mungkin di luar sana saat ini ada ratusan ribu anak yang sedang sakit hatinya, menangis, bertanya juga sama Tuhan kenapa ini terjadi
Tapi yang jelas sekarang gue udah pasrah
Apapun, dimanapun nantinya gue akan sekolah, pasti itulah kehendak Tuhan
Amin
*ngelap air mata*
*senyum*
"Aku tetap berharap, meskipun tidak ada pengharapan." - St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus.
Comments
Post a Comment