Tentang Pilihan
Beberapa hari ini, saya mengalami pergulatan batin yang luar biasa. Saya mengambil sebuah keputusan yang cukup berat.
Dulu, saya selalu memilih atau bahkan memaksa diri untuk bertahan pada sesuatu yang telah saya ambil. Tapi beberapa hari yang lalu, saya mengambil keputusan untuk melepaskannya.
Sama, seperti kita mempertahankan sebuah hubungan. Cinta, persahabatan, atau mungkin hanya sekedar bisnis. Segala yang melibatkan pikiran, waktu, bahkan hati. Dulu saya begitu peduli, saya begitu berani memberikan segalanya untuk bertahan.
Pernah sekali, dua kali, bahkan berkali-kali saya jatuh, saya kalah, dan saya kembali mencari kesempatan, saya mendapatkannya, saya berjuang kembali, berlomba kembali, tapi pada akhirnya..saya kembali menyerah.
Entah mengapa saya lakukan itu terus menerus.
Mungkin saja memang begitu siklusnya.
Saya tidak tahu, bahkan belum tahu apa resikonya setelah ini. Yang saya tahu, Tuhan selalu memberi saya waktu. Waktu untuk berproses. Untuk melupakan. Untuk mengobati. Untuk tertawa. Untuk rindu. Dan akhirnya untuk ikhlas.
Saya bersyukur untuk ada saat ini. Merasakan sakit yang luar biasa. Merasakan ketakutan setiap berjalan. Merasakan mimpi-mimpi buruk yang mengganggu tidur malam saya. Merasakan tatapan-tatapan menghina, membenci, dan segala bentuk penolakan lainnya.
Saya bersyukur bahwa di luar sana ada banyak orang yang membicarakan kejelekan saya atau bahkan berencana menjatuhkan.
Dan saya lebih bersyukur karena masih ada senyum dan tawa yang bisa saya tunjukkan saat melewati itu semua, berjalan diantara itu semua.
Pilihan. Semua kembali pada pilihan. Andai alam memberi kita kemampuan untuk mengetahui segala sesuatu mungkin kita tidak akan bersakit-sakit dalam memilih dari antara banyak pilihan.
Salah atau benar, mudah atau sulit, semua kembali pada pilihan, kan?
Akan selalu ada mereka yang membenci kita. Dan akan selalu ada mereka yang akan menerima kita tanpa alasan. Hanya menerima.
Comments
Post a Comment