๐ Super Fun Trip --- part 2
----
Melanjutkan cerita di post sebelumnya, petualangan di Belitung!
Sebelum melanjutkan hunting pantai, saya menyempatkan untuk mencari oleh-oleh khas Belitung. Ceritanya mau survei dulu sih, enggak langsung beli juga. Kita menuju ke Wijaya Crab. Saya dapet rekomendasi gara-gara nonton foodvlogger yang pernah ke sana. Lokasinya enggak begitu jauh dan mudah untuk dijangkau, hanya saja memang lokasinya ada di belakang rumah gitu, kayak semacam dapur rumah yang ada di belakang. Tapi tenang aja ada petunjuk jalannya untuk masuk ke dapurnya. Emang industri rumahan gitu sih konsepnya. Menu andalan di Wijaya Crab ini adalah kepiting isi. Daging kepitingnya sudah dikeluarkan dari cangkang, diolah, kemudian dimasukkan kembali ke cangkangnya terus di goreng deh. Selain kepiting isi ada juga berbagai menu olahan lainnya kayak siomay kepiting, capit isi, otak-otak, sambal, dll. Mereka menyediakan dalam bentuk frozen, tapi bisa request juga kalau mau di makan langsung. Kita akhirnya pesan untuk jadi oleh-oleh dan diambil besok sebelum pulang. Total pengeluaran untuk oleh-oleh ini 490an ribu, cukup murah karena sudah dapat banyak (kepiting isi, capit isi, siomay, dan sambal kepiting). Untuk detail harga bisa cek di instagram mereka.
Lanjut!
Petualangan pantai dimulai dengan mengunjungi pantai terdekat dari Wijaya Crab, yaitu Pantai Tanjung Pendam. Hanya 5 menit sudah sampai. Untuk masuk ke pantai ini perlu membayar 3 ribu/orang. Kemungkinan pantai ini berbayar karena memang lokasi di sekitar pantai sudah dikembangkan secara komersil. Sudah banyak warung makan dan cafe-cafe di sekitar pantai. Namun sayang menurut kami, pantai ini jadi kurang bersih. Tipe pantainya sebenarnya mirip dengan Tanjung Tinggi, hanya saja tidak terlalu banyak batuannya. Tidak begitu lama kami menghabiskan waktu disana karena pemandangannya tidak semenarik 2 pantai sebelumnya yang kami kunjungi. Tapi lumayan ada banyak pohon di sekitar pantai, jadi bisa sambil duduk-duduk menikmati semilir angin.
Karena hanya sebentar di Pantai Tanjung Pendam, kami mencari tujuan lain sebelum sore karena tujuan utama kami adalah mencari sunset. Akhirnya kepikiran buat ngopi dulu dan pilihan kami jatuh ke Warung Kopi Ake yang super hits itu. Lokasinya deket banget sama Mie Belitung Atep. Sampai disana untung saja masih ada meja kosong. Kondisi cukup ramai sih, tapi bukan yang sumpek-sumpekan gitu. Langsung pesan kopi biasa dan kopi susu. Dan saya harus mengakui kalau kopinya emang enak! Harganya cukup murah hanya 25 ribu untuk 2 gelas. Gak beli cemilan apa-apa karena masih lumayan kenyang. Tapi saya beli bubuk kopinya seharga 40 ribu untuk kemasan 250 gram. Lumayan lama kami ngobrol-ngobrol disana sebelum akhirnya sekitar jam 3 sore kita cus ke destinasi selanjutnya.
Cuaca agak kurang bersahabat saat kami meninggalkan Warung Kopi Ake. Akhirnya kami memutuskan untuk beli jas hujan karena melihat pengalaman kemarin sore setelah panas terik tiba-tiba hujan badai sepanjang jalan pulang. Kami membeli jas hujan di sebuah supermarket dengan harga 29 ribu, modelan jas hujannya tuh jas hujan Batman tapi gak ada bawahannya dan lumayan pendek, jadi kayak bentuk jas hujan bagian atas aja gitu. Ya lumayan lah buat jaga-jaga.
Dan benar saja begitu keluar supermarket, bau-bau hujan mulai semerbak. Tapi masih optimis aja bakalan aman. Kami langsung berangkat ke tujuan berikutnya yaitu Pantai Bukit Berahu untuk berburu sunset. Saya iseng aja cari di google pantai mana yang cocok untuk melihat sunset dan beberapa rekomendasi mengatakan di pantai ini sunset akan terlihat bagus. Mari kita coba peruntungannya ya! Dan tentu saja sudah konfirmasi ke sobat Belitung saya yang ternyata kemarin juga sudah kesana, approved disana pantainya bagus.
Perjalanan dari pusat kota Tanjung Pandan ke Pantai Bukit Berahu kurang lebih berjarak 18 km dan ditempuh dalam waktu 30 menit plus hujan-hujan. Yak, beneran hujan! Tidak full sepanjang jalan hujan sih, hanya di beberapa titik, tapi kalau enggak pakai jas hujan sih ya klebus juga. Tapi semua masih aman terkendali. Sekitar pukul 15.30 sudah sampai di Pantai Bukit Berahu. Oiya masuk kesini ada tiket masuknya sebesar 10 ribu per orang. Agak mahal memang, tapi maklum saja karena lokasinya sudah berkembang menjadi resort lengkap dengan resto. Akses menuju pantainya harus menuruni banyak anak tangga. Saat sampai di bibir pantai pun rasanya seperti pantai pribadi karena ada beberapa cottage-cottage yang disewakan untuk pengunjung. Pantainya bagus, bersih, ada batuannya juga namun ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan di Pantai Tanjung Tinggi. Pantai kali ini beneran cakep dan sepi, hanya 1-2 pengunjung selain kami yang bermain disini. Sambil menunggu sunset, kami menghabiskan waktu untuk ngobrol dan foto-foto. Cocok banget jadi lokasi buat yang mau deep talk sama pasangan hahaha. Awan agak sedikit mendung setelah hujan tadi, tapi cerah karena hujan sudah berhenti.
Sekitar pukul 17.30 matahari sudah mulai bergerak turun. Kami disuguhkan pemandangan laut yang aduhai. Ada beberapa kapal nelayan yang mulai merapat ke pantai, langit begitu indah, diiringi deburan ombak yang syahdu, dan matahari mulai perlahan turun menyisakan langit dengan semburat kemerahan. Awan mendung sedikit menutupi matahari, namun 'moment of truth' saat matahari terbenam ini bener-bener duh gak bisa digambarkan dengan kata-kata deh. Cakep banget. Saya sampe tanya sama Bayu "ini kamu beneran gamau ngelamar aku disini?" WKWKWK karena momennya tuh beneran romantis banget hahahah dijamin pasti diterima kalo dilamar deh! Tapi apalah pacar saya kelewat kaku yaa wkwkw jadi foto berdua dibayang-bayangi matahari terbenam pun udah seneng banget saya HEHE
Setelah puas mengejar sunset dan karena lingkungan sekitar pantai sudah mulai gelap, kami memutuskan melanjutkan ke destinasi berikutnya yaitu mencari milky way. Kami pun mulai menelusuri jalan menuju Pantai Tanjung Tinggi, lokasi tempat kami kemarin mencari sunrise kemarin. Karena penerangan jalan di sepanjang jalan minim, kami benar-benar disuguhi pemandangan taburan bintang yang banyak. Bayu berusaha menangkap momen itu namun ternyata agak susah juga karena setiap kali kami akan memoto langit ada kendaraan yang lewat sehingga terlalu banyak cahaya yang masuk ke kamera. Tapi tak apa, kami benar-benar menikmati momen bisa melihat langit yang dipenuhi taburan bintang.
Menutup hari ini, kami langsung mencari tempat untuk makan malam. Tidak jauh dari Tanjung Tinggi ada rumah makan seafood yang menurut google masuk dalam rekomendasi restoran yang wajib dicoba di Belitung, namanya RM. Amat. Agak bingung saat melihat plang nama restorannya karena yang terlihat hanya hutan saja, tapi ternyata memang harus masuk lewat gang disampingnya. Ternyata RM. Amat ini terletak di pinggir pantai. WAA mantap. Waktu kami datang sekitar pukul 19.15 sepertinya rumah makan ini sudah mau tutup, tapi nekat aja nanya dan ternyata masih bisa pesan. Kami pesan kepiting saos padang, ikan bakar, dan cumi goreng tepung. Kami bisa memilih sendiri ikan dan kepitingnya, selain itu bisa sekalian tanya harganya biar gak terkaget-kaget nanti waktu bayar hahaha. Tidak lama, makanan kami sudah jadi dan kami makan di pinggir pantai. Semua makanannya enak, kepiting saos padang dan cumi gorengnya paling juara sih. Kami cuma pesan 2 ekor kepiting tapi ternyata banyak juga, agak kewalahan ngabisinnya hahah. Bumbu saos padangnya duh enak pol deh pokoknya. Sedangkan untuk ikan bakarnya b aja sih, saya agak lupa nama ikannya apa tapi ya so so lah rasanya. Sesuai lah sama rekomendasi google. Agak lama kita makan karena emang buat ngabisin kepitingnya lumayan banyak, untung masih ditungguin walaupun emang kami udah dikode-kode buat cepet-cepet kelar karena restonya sudah mau tutup wkwk. Setelah selesai, saya pun membayar dan habis 230 ribu. Kaget juga. Bukan kaget karena kemahalan, malahan kaget kenapa murah hahaha. Saya pikir bakalan habis 300 ribuan gitu karena kepitingnya lumayan besar-besar, ternyata masih masuk akal. Dan gak menyesal juga karena dengan harga segitu bisa makan kenyang dan enak.
Perut kenyang, saatnya pulang.
Menutup perjalanan malam ini dengan berharap di jalan aman-aman saja karena bener-bener jalanan sepi dan gelap hahaha. Tapi Puji Tuhan kami sampai di hotel dengan selamat walaupun selama perjalanan kami menggigil kedinginan. Salahnya sih sok-sokan gamau pake jaket hahaha. Sampai hotel langsung minum tolakangin biar enggak masuk angin dan istirahat karena besok rencana akan mengejar sunrise lagi hehe
----DAY 3
Jadi rencana hari ini kami akan mengejar sunrise lagi di Pantai Tanjung Tinggi karena belum puas dengan perburuan sunrise kemarin. Supaya hari ini enggak keduluan matahari terbit, akhirnya kami berangkat lebih pagi. Saat akan berangkat baru sadar kalau bensin motor tinggal 2 strip WKWK lupa banget buat isi dulu semalam, padahal jarak yang harus ditempuh kurang lebih 40 km bolak-balik. Gak lucu dong kalau mogok karena habis bensin di tengah perjalanan dan sepanjang jalan kanan kirinya hanya hutan. Mulai gelisah deh karena pom bensin jelas belum buka. Tapi akhirnya tetep nekat jalan sambil berharap ada bensin eceran yang udah buka pagi-pagi buta. Kita mikir pait-paitnya kehabisan bensin paling enggak udah sampai di pantainya dan sudah terang, jadi bisa lah diusahakan buat cari bensin untuk pulang ke Tanjung Pandan. Sambil jalan komat kamit doa Salam Maria berharap ada warung yang buka WKWKWK. Sampai kepikiran mau ngisi bensin tanpa ijin dulu nanti baliknya baru kita bayar tapi ya jelas gak ada karena semua bensin pasti dimasukkan ke dalam warung/rumah si empunya.
Setelah 15 menit jalan, tiba-tiba mukjizat terjadi. Ada seorang bapak yang baru saja pulang dari sholat subuh dan beliau punya warung yang jual bensin eceran. PUJI TUHAN. Beliau mau buka warungnya hanya untuk menjualkan bensin 2 liter buat kami hahahah Tuhan emang baik banget dah. Akhirnya setelah isi bensin, perjalanan kami lanjutkan sampai di Pantai Tanjung Tinggi. Sebenarnya mataharinya pun sudah mulai naik, tapi kali ini kami bisa lebih puas untuk menikmati sunrise dan mengabadikannya. Niatnya hari ini kami hanya sebentar karena ada plan mau ke gereja. Tapi setelah memperhitungkan jarak tempuh kembali ke kota, kami memutuskan untuk batal ke gereja karena jam ibadahnya mepet sekali dengan waktu kami sampai disana. Semoga Tuhan mengampuni anak-anak nakal ini ya hehe๐
Puas foto-foto, manjat-manjat batu, dan nyebur tipis-tipis, kami kembali ke Tanjung Pandan untuk sarapan dan siap-siap untuk pulang. Sebelum pulang kami mengambil oleh-oleh dari Wijaya Crab dan mampir minum kopi lagi, kali ini kami ngopi di Kopi Kong Djie. Belitung ini isinya warung kopi semua deh pokoknya. Lokasi Kopi Kong Djie ada banyak sebenarnya, banyak cabangnya gitu. Tapi kami coba yang dekat pusat kota dan kelihatannya cukup otentik. Lumayan ramai tapi kami masih dapat tempat duduk kok. Minum kopi lagi deh, pesan kopi susu 2 gelas dan juga ambil cemilan coipan. Banyak cemilan juga disini, semacam jajanan pasar yang dititipkan untuk dijualkan di warung kopi ini. Kopinya enak juga, tapi saya lebih suka kopi di Warung Kopi Ake. Harganya juga murah saja: 23 ribu untuk 2 gelas kopi dan cemilan.
Sebelum kembali ke hotel, kami muter-muter aja di Tanjung Pandan melihat hiruk pikuk pasarnya, melewati Gang Kim Ting, dan berujung jajan Nasi Ayam Aiku Kaifan untuk makan siang kami sebelum ke bandara. Lokasinya ada di pinggir jalan, tapi karena plangnya gak ada jadinya kami sempat kebablasan deh. Pas datang bahkan bener-bener di jam buka pun sudah ada orang yang mengantri. Sayangnya pelayanan disini kurang gercep karena cici yang melayani memang sudah sepuh. Bahkan orang yang pertama antri pun perlu 20 menit sampai makanannya dihantarkan. Cicinya mengobrol dengan bahasa mandarin yang saya enggak paham sama sekali hahaha tapi yaudah yang penting dia paham yang saya maksud. Kami menunggu lumayan lama, setengah jam lebih untuk 2 porsi nasi ayam dengan kuah kental yang ada potongan sosis babinya. Judulnya kelihatan halal tapi sebenarnya ini makanan non halal ya gaes. Harganya seporsi 25 ribu. Kami makan nasinya saat sudah sampai di hotel. Menurut saya sih enak-enak aja ya. Yang unik adalah kuah kentalnya yang mirip seperti ingus. Saat makan sih saya enggak membayangkan ingus biar makanannya tetep nikmat hahaha. Ayamnya sudah disuwir-suwir sehingga tinggal dimakan saja dan sosis babinya tentu saja pasti enak (babi mah enak terus). Satu porsinya sudah dilengkapi dengan kuah kaldu bening dan ada potongan acar timunnya juga.
Yah ternyata trip ke Belitung sudah hampir selesai. Gak kerasa sama sekali saking padatnya kegiatan. Tapi setelah dipikir-pikir lumayan banyak juga lokasi yang kami datangi. Walaupun di trip ini kami gak menyeberang ke pulau-pulau kecil di sekitar Belitung, tapi kami cukup puas karena semua tempat yang kami datangi sangat-sangat cantik dan memberikan kesan yang sangat baik, entah dari lokasinya yang bagus, bersih, maupun karena kesempatan liburan tenang tanpa keramaian yang berarti. Belitung menawarkan banyak sekali pilihan wisata, salah satunya dengan mengunjungi pulau-pulau kecil disekitarnya, next time kalau main kesini lagi mungkin kami akan mencobanya. Tapi kami bener-bener gak menyesal jalan-jalan tanpa guide, hanya mengandalkan google saja hahaha semua modal nekat dan gas gas aja
Sisa hari dihabiskan dengan siap-siap pulang dan pada siang harinya kami terbang kembali ke Jakarta. HIKS. Liburan kali ini bener-bener berhasil, bener-bener efektif dan efisien, singkat, padat, dan sangat menyenangkan. Puas banget karena punya waktu buat sejenak kabur dari hiruk pikuk ibukota dan pulang membawa banyak banget kenangan seru hihi
Belitung recommended banget buat jadi tujuan wisata yang seru dan murah! Oiya jadi setelah pulang liburan saya pun mulai menghitung berapa biaya aktual yang kami keluarkan. Jadi kami memang sudah membuat budget kurang lebih 3 juta per orang untuk 3 hari 2 malam. Dan ternyata setelah hitung-hitung actual cost kami pas bahkan masih kembalian 1000 perak๐๐ biaya itu sudah termasuk biaya hotel, tiket PP, makan, masuk tempat wisata, transportasi, bahkan dapet bonus oleh-oleh yang awalnya enggak masuk di budget pun malah jadi bisa masuk. Kami sebenernya gak hemat-hemat banget juga disana, kepengen beli apa ya beli, tapi ya ternyata masih masuk budget. Dan yang paling penting adalah hati menjadi sangat senang sepulang dari sana karena akhirnya bisa jalan-jalan setelah 2 tahun terpending heheheheh๐
Yuk kerja lagi, yuk! Biar bisa jalan-jalan lagi dan mari kita berdoa semoga covid segera mereda. AMIN
Special thanks to my travel buddy yang super sabar, sangat pengertian, yang mau bawa motor mobil berpuluh kilometer, jalan kaki, makan apapun yang saya pengenin, dan yang pasti karena foto-fotomu keren-keren abis hahaha luv u beb๐
----
Comments
Post a Comment